Sastra Ahad Estetika Puisi Siti Andriana

Perihal Kalbu
Oleh Siti Andriana
Bertemankan sepi
Melewati hiruk pikuk roda kehidupan
Lewat rentah melintah tak berujung dalam goresan
Tinta tak bernyawapun kau musuhi
Hingga kau lupa siapa aku untukmu dan mereka
Mungkin...
Aku hanya lintasan ombak yang pernah menerpa pandanganmu
Tak kau gubris pengorbanan masa yang berlalu
Lantas luka dalam kalbuku?
Kau porak porandakan lewat secercah harapanku
Dibalik luka semu yang mulai beku
08 November 2013
Saksi Bisu Kepergianmu
Oleh Siti Andriana
Pelita-pelita itu mulai redup
Kejora mulai menjauh dalam awan hitam
Mutiara gemerlap itu jatuh ke dasar lautan
Takkan kembali dalam kebersamaan
Bisu dalam kuburmu
Rintik hujan yang dahulu bersama-sama turun
Tak akan ada lagi bekas tetesannya
Kegaduhan kursi dan meja yang berantakan
Tak akan ada lagi terdengar
Semua tinggal kenangan
Dahulu Matahari yang membias indah dikelopak bola mata itu
kini tinggal kelopak mata yang sayu dan tertutup rapat
Barisan gerigi yang tersusun rapi ketika tersenyum
kini terhimpit dan tertutup rata oleh pori-pori kulit
takkan terbuka lagi untuk selamanya
Bola mata yang terkatub rapat
harap mampu membawa kedamaian hatinya
Senyum yang kaku dan beku saat ini
harap mampu menjadi tempat terindah disisi-nyA
Bayang-bayang
Oleh Siti Andriana
Cakrawala Senja di soreku
Membayang lekat dalam paruhku
Kulihat sendu mata menatapku
Masih asyik menyapa anganku
Ah ...
Bayang-bayang itu
Bayangan semu tentangmu
Bisikan rindu meraba kalbu
Pergilah !
Aku enggan bersua lagi
Ombak Bisu
Karya Siti Andriana
Merayap dalam kawah biru
Mendesir rasa dalam kalbu
Kini pilu semakin sendu
Kini jiwa semakin bisu
Bisu !
Bisu !
Bisu !
Menatap bagian samudra biru
Tengah tampak namun bisu
Beku, lesu dan pilu
Hingga tak satupun tahu
Bahwa dalam bisuku
Dan pada ombak bisu itu
Aku tengah merindukanmu
Biografi penulis:
Siti Andriana Lahir 9 April 1995, pasangan bahagia Nur Kamin dan siti Muntamah dikaruniai seorang putri yang manis dan berjiwa pemberani, kemudian diberi nama Siti Andriana. Penulis dilahirkan di Desa Suak Temenggung Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penuluis memiliki adik laki-laki bernama Muhammad Ardika Danu Irawan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Riwayat pendidikan penulis dimulai dari bangku Sekolah Dasar. Penulis merupakan alumni dari SDN O20 Teluk Bano II angkatan 2000. Setelah dinyatakan lulus pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan di SMPSI Al-Muhsinin, Rimba Melintang. Pada tahun 2009, penulis menyelesaikan pendidikan tersebut dan melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Bangko Pusako. Kemudian, pada tahun 2012 penulis menyelesaikan pendidikan SMA dan melanjutkan menuntut ilmu (studi) melalui jalur PBUD di Jurusan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau dan menyelesaikannya tahun 2016.
Selama menyandang identitas mahasiswi, penulis dikenal sebagai seorang aktivis muda perempuan. Banyak organisasi kampus dan di luar kampus yang ia geluti, tentu saja hal ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Organisasi yang pernah ia ikuti adalah:
Bendahara Umum PBSI 2013-2014
Staff Kaderisasi Akhwat LSO Al-Maidan UR 2013-2014
Staff Keputrian LSO Al-Maidan 2014-2015
Bendahara UKM Teater Batra 2013-2014
Staff Kementerian Keuangan BEM UR 2014-2015
Bendahara Praktikum Bahasa dan Sastra Indonesia 2014-2015
Sekretaris KUKERTA Juli-Agustus 2015
Bendahara PPL Oktober-Desember 2015
Sekretaris Ikatan Pelajar SMA Negeri 2 Bangko Pusako 2013-2015
Ketua Ikatan Pelajar/ Mahasiswa Kecamatan Pekaitan 2014-2016
Penulis memiliki hobi menulis dan membaca, sehingga buku menjadi santapan terlezat jika berada di perpustakaan atau toko buku. Beberapa pengalaman penulis seperti membaca puisi selalu disalurkan melalui ajang-ajang kompetisi. Belajar dari sebuah kegagalan, penulis mampu meraih penghargaan-penghargaan di ajang kompetisi. Selain membaca puisi, penulis kerap mengikuti ajang-ajang kompetisi online dalam menulis puisi, cerpen dan lainnya. Sebagian karyanya ada yang dimuat di media online dan media cetak.
Sebagai sebuah pesan penutup dari penulis yaitu Ketika hidup ini dihadapkan pada ujian, yakinlah Allah telah memberikan masing-masing porsi kehidupan pada hambanyA. Percayalah kita mampu menghadapinya dan menyelesaikannya dengan baik. Ketika hidup ini diberikan pilihan, percayalah Allah telah memberikan porsi kebahagiaan dan pelajaran kehidupan masing-masing hambanyA. Semua yang terjadi dalam hidup ini tidak ada yang kebetulan, semua karena kehendaknyA. Bersyukur, taat dan selalu memperbaiki, tugas kita sebagai hambanyA. Semoga bermanfaat.
Tulis Komentar