Jadi Pengusaha Jamur Tiram, Kukerta Tematik di Bandar Pedada Membuat Masyarakat Antusias

SIAK, seputarriau.co - Wujud Nyata Mahasiswa UNRI dilapangan  dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata, Tim Kukerta Tematik di Desa Bandar Pedada, Kec. Sabak Auh, Kab. Siak.  Mengadakan program kerja utama yaitu Pembuatan Rumah Jamur dan Budidaya Jamur Tiram. 

Kegiatan ini diadakan secara berkala yang mana mengundang masyarakat untuk mencoba langsung pembudidayaan jamur tiram. Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 08 Juli 2019 dan dilanjutkan pada pertemuan kedua pada tanggal 13 Juli 2019.

Fachrul Gunawan salah satu pemateri dari tim KUKERTA TEMATIK Bandar Pedada menjelaskan, "Sosialisasi ini diadakan dalam dua kali pertemuan, untuk tahap pertama masyarakat diajarkan untuk mengelola bahan dasar sebagai media jamur tiram, sosialisasi kedua masyarakat diajarkan untuk membuat baglog/media tanam jamur, cara pengukusan, dan inokulasi atau memasukan bibit ke baglog/media tanam" ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan menyita perhatian masyarakat, dilihat dari antusiasme yang datang memberi respon positif terhadap kegiatan ini, Fery salah seorang pemuda yang telah mengikuti kegiatan ini menyampaikan ketertarikanya untuk membuat rumah jamur dan membudidayakan jamur tiram, "saya tertarik untuk membuat usaha budidaya jamur tiram, apalagi di kampung ini jarang ada usaha seperti ini, ini adalah suatu peluang" ujar Fery..

Jamur Tiram saat ini memang banyak diminati oleh masyarakat, dilihat dari olahan yang dibuat dari bahan baku jamur tiram menjadi ekonomi kreatif dalam dunia kuliner. 

Jamur tiram juga memiliki harga yang tinggi di pasaran dan bahan makanan yang bergizi, ini yang membuat masyarakat tertarik untuk membudidayakannya.
Jamur tiram di pasaran bisa mencapai Rp.12.000 - Rp20.000/Kg, hingga bisa mencapai Rp 30.000/Kg di desa ini.

Pembudidayaan jamur tiram tergolong mudah, setelah tahapan dasar sampai inokulasi dan menunggu miselium menyebar di dalam baglog, perawatan yang dilakukan hanya dengan cara rajin menyemprotkan air ke dalam baglog agar kelembabannya tetap terjaga, proses ini terus dilakukan sampai jamur tumbuh dan siap untuk dipanen.

(MN)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar