Mengenang Sejarah Islam Masuk Ke Kampar, Sekda Riau Ziarah Ke Makam Syekh Burhanuddin

Sekda Riau Ziarah Ke Makam Syekh Burhanuddin Di Kuntu

KAMPAR, seputarriau.co  - Sejarah 
Syekh Burhanudin Kuntu dan Sejarah Kejayaan Islam di Riau Mengingatkan Masyarakat Riau dan Ummat muslim Akan Pentingnya Sejarah, Hal ini juga menarik perhatian bagi Sekda Provinsi Riau, H. Ahmad Hijazi SE. M.Si Bersama Rombongan dari Pekanbaru melaksanakan ziarah ke makam Syekh Burhanuddin di desa kuntu, kec. kampar kiri Kabupate Kampar, Minggu (19/08/2018 )

Menurut Sekda Riau bahwa  kabar tentang makam Syekh Burhanuddin sudah lama diketaui, "saya bersama rombongan kemari semata-mata ingin ziarah, mendoakan ulama besar ini semoga diampuni dosa-dosanya, diterima amalannya dan saya benar-benar ta'jub dengan Almarhum  karena demi syiar Islam dia sanggup meninggalkan kampung halamannya Mekkah menuju Kuntu" , Ulas Ahmad Hijazi Sejarah Syekh Burhanuddin.

Lanjutnya, " Padahal waktu itu belum ada pesawat,  mobil hanya dengan perahu mereka mengarungi samudera dan sungai", demikian penuturan Sekda Riau.  

Beberapa waktu lalu pengurus LAMR dipimpin Datuk Seri Syahril Abubakar  bersama pengurus lain, LAM Riau dan pemda Riau berazam untuk merenovasi makam syech burhanuddin, karena  menurut Datuk Seri Ulama Setia Negara Ustz Abdul Somad bahwa Islam pertama kali masuk di Indonesia adalah di Kuntu, hal ini bisa dibuktikan dari penuturan zuriat syekh burhanudin dan benda-benda peninggalan yang sampai kini masih terawat deh baik, Namun semua ini tentu perlu dengan  penelitian yang  akurat, melibatkan ahli sejarah dan arkeolog.

Turut Hadir dalam ziarah tersebut Sekda Riau didampingi ketua DPH Lamr Ir. Gamal Abdul Nasir MM, Zulkifli syukur S.Ag, M. Ag, Drs Wakisman, Mizen S. Sos

Sejarah singkat Syekh Burhanuddin 

Syekh Burhanuddin diperkirakan lahir 530 H atau 1111 M di Makkah Almukarramah dan meninggal pada 610 H atau 1191 M. Menurut buku Sejarah Riau yang disusun oleh tim penulis dari Universitas Riau terbitan tahun 1998/1999, Kuntu adalah daerah yang pertama-tama di Riau yang berhubungan dengan pedagang-pedagang asing dari Cina, India, dan negeri Arab Persia.


Syekh Burhanuddin dengan peninggalannya yang ada sampai saat ini : Sebuah stempel dari tembaga bertuliskan Arab “Syekh Burhanuddin Waliyullah Qodi Makkatul Mukarramah” dan Sebilah Pedang, tongkat, sebuah kitab Fathul Wahab dan sebuah Khutbah. Sejak masuknya Syekh Burhanuddin di Kuntu mengembangkan islam Mazhaf Syafi’i, Islam Syi’ah yang datang sebelumnya ke Kuntu kehilangan kekuatan politik dan mundur pada tahun 1238 M.

Kuntu juga daerah pertama yang memainkan peranan dalam sejarah Riau, karena daerah lembah Sungai Kampar Kiri adalah daerah penghasil lada terpenting di seluruh dunia dalam periode antara 500-1400 masehi. 

Kuntu juga adalah tanah tua yang mula-mula dimasuki Islam yang dibawa oleh para pedagang dan di masa itu baru dianut di kalangan terbatas (pedagang) karena masih kuatnya pengaruh agama Budha yang menjadi agama resmi Sriwijaya di masa itu. Ketika Cina merebut pasaran dagang yang menyebabkan para pedagang Islam Arab-Persia terdesak, maka penyebaran Islam sempat terhenti.  Para pedagang Arab-Persia-Maroko mulai kembali berdagang di Kuntu dalam abad ke XII Masehi di masa kekuasaan Kesultanan Mesir era Fatimiyah, dinasti yang mendirikan Universitas Al Azhar di Kairo. Kuntu juga memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Islam Dayah di Aceh di bawah Sultan Johan Syah dalam hal perniagaan. Setelah kerajaan Pasai berdiri, mereka bahkan berhasil memonopoli perdagangan rempah-rempah di Kuntu.

(MN)

 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar