4 Heli dari BNPB Riau Padamkan Lahan Masyarakat Penyaguhan

RENGAT, seputarriau.co - Api memang tidak terlihat, namun asap tebal terus mengepul dari lahan masyarakat seluas 5 hektar di Desa Penyaguhan Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu. Sebanyak 4 helikopter dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Riau dikerahkan untuk memadamkan api yang terkurung didalam gambut setebal 4 meter.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menambah bantuan armada udara berupa unit unit helikopter water bombing dan salah satunya jenis MI171.
"Hari ini (Selasa 31/7), sebanyak 4 unit Heli diterjunkan untuk memadamkan api, ungkap kepala kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, R Agus Widodo.
Helikopter masing-masing berbeda kapasitas dalam membawa air, karena memang ukuran heli yang berbeda. Antara 2,5 kubik hingga 5 kubik dan sudah ratusan kali melakukan penyiraman. Hanya istirahat saat makan siang saja.
Diungkapkan Widodo, pihaknya dan juga tim Karhutla lainnya masih kesulitan untuk mendeteksi api. Karena jika dilahat dengan kasat mata, api tidak terlihat tetapi kepulan asap tebal terus keluar dari dalam gambut. "Untuk api yang dipermukaan, tim yang terdiri dari KPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, masyarakat peduli api (MPA) serta masyarakat sudah berhasil meminimalisirnya. Namun saat dilakukan pendinginan, asap muncul kembali., jelasnya yang langsung turun kelapangan dalam satu minggu ini. Helikopter bantuan ini sampai di Inhu sejak kemarin.
Tujuan kedatangan heli ini guna memaksimalkan penanganan upaya pemadaman Karhutla.
Karena belum lama ini, hotspot atau titik panas di Desa Penyaguhan ini terbilang cukup mengkhawatirkan.
Widodo menyebutkan, kedatangan heli bantuan ini berdampak besar dalam upaya memaksimalkan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Inhu.
"Dengan kedatangan kembali 1 helikopter bantuan BNPB ini, hasilnya sangat signifikan dalam memaksimalkan pemadaman Karhutla di Inhu," paparnya.
Ternyata Mobil Damkar Inhu sudah Berusia 17 Tahun
RENGAT-Tidak disangka, ternyata mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemkab Inhu sudah berusia 17 tahun sejak pembelian terakhir pada tahun 2001 lalu. Itupun jumlahnya saat ini hanya sebanyak 4 unit saja yang berfungsi. Hal ini dianggap DPRD Inhu merupakan sesuatu tidak wajar.
"Penagnggaran mobil Damkar harus dilakukan, karena memang keberadaan fasiltas pemadam kebakaran ini sangat penting, guna mencegah atau meminimalisir resiko dari kebakaran yang terjadi, ungkap anggota DPRD Inhu Encik Afrizal.
Selain itu dikatakannya, kondisi Damkar yang ada saat inipun tidak layak lagi digunakan disamping jumlahnya yang minim. Oleh karena itu perlu adanya pengadaan peralatan Damkar yang baru dari pada anggaran yang ada pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KPBD Inhu terus berlebih dan tidak digunakan, seperti tahun 2017 ada kelebihan 200 juta lebih.
Sementara itu kepala KPBD Inhu, R Agus Widodo mengakui bahwa armada damkar yang ada saat ini sejak tahun 2001."Kalau tidak salah ada yang sejak gubernur Riau Saleh Jasit, sampai sekarang belum lagi ada penambahan karena memang terkait pada anggaran, ucapnya.
Dikatakn Widodo, saat ini pihaknya terus secara rutin melakukan perawatan dengan intensif terhadap armada yang ada, sehingga masih dapat difungsikan dengan baik dan bisa membantu masyarakat untuk melakukan pemadaman jika terjadi kebakaran, terutama tempat tinggal.
Diakuinya juga, untuk pengadaan peralatan Damkar termasuk mobil, tentunya tergantung pada anggaran karena memang harganya miliaran rupiah. "Inhu satu-satunya di Riau yang masih mampu merawat mobil ini, sementara daerah lain sudah tidak lagi bisa digunakan, tambahnya
Tulis Komentar