Islam Nusantara Adalah Sampah

Foto : Ibnu Aqil D. Ghani

PADANG, seputarriau.co - Di Saat ummat Islam menghadapi berbagai cobaan seharusnya yang muncul adalah solusi. Sehingga ummat ini menjadi kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan itu, baik  yang muncul dari eksternal maupun  internal dan jika yang muncul itu adalah sesuatu yang menambah masalah baru, berpotensi mencabik persatuan ummat, melemahkan nilai aqidah, mengkotak-kotakkan ummat ini, sinkretisme pemahaman agama Islam; maka sudah dapat dipastikan yang muncul itu adalah sampah yang mengotori dan mesti dibuang.

 Adalah Islam Nusantara suatu nama yang muncul secara tiba-tiba. Tak pernah dikenal, disebut apa lagi diusung oleh para ulama sebelumnya. 

Apapun alasannya kelahiran atau keberadaan paham  Islam Nusantara adalah onggokan sampah besar di negeri ini. 

Pertama, Islam tak boleh dinisbahkan pada seseorang, sekelompok orang bahkan kepada suatu bangsa atau benua. Jangankan Islam Nusantara, Islam Arab pun kita tolak. Islam hanya satu, yaitu Din milik ALLAH SWT untuk semua manusia. 

Kedua, Islam Nusantara mengkerdilkan, merusak Islam. Islam itu syumul, kamilah, universal yang lebih dikenal dengan rahmatan lil alamien. Membatasi wilayah Islam apalagi membatasi pemahaman Islam sebatas wilayah dan pemahaman orang Nusantara ini adalah bentuk kedunguan yang tiada taranya. Ulama-ulama kita terdahulu belajar ke Makkah, Madinah, Mesir dan lain-lain bersama guru-guru besar yang tersohor waktu itu. Tidak membatasi dengan guru-guru di Nusantara saja. 

Ketiga, sumber ajaran Islam itu adalah Al Qur- an dan Sunnah yang keduanya dalam bahasa Arab. Sejarah perjalanan Islam dan hikmah yang muncul dari Islam banyak terkait dengan perilaku orang Arab, hal ini logis karena nabi kita, sahabat beliau dan penegak Islam generasi terdahulu adalah orang Arab. 

Ini menunjukkan bahwa keterkaitan Islam dengan orang, bahasa Arab sangat besar. Mustahil ada Islam tanpa terkait dengan keduanya. Ashabul Nuzul ayat atau asbabul khuruj hadits Nabi disebabkan dari perilaku sahabat Nabi itu, tak ada satu pun ayat yang turun disebabkan oleh kisah orang Nusantara ini

Keempat, tak ada satu pun keterangan baik aqli maupun Naqli bahwa Islam Nusantara itu dapat eksis atau lebih parahnya dianggap lebih baik.

Kelima, fakta sejarah telah menunjukkan Islam telah mempersatukan ummat ini sejak dari awal sampai hari ini di seluruh dunia.  Di Indonesia  juga begitu. Siapapun yang jujur melihat sejarah negeri ini, maka dia akan melihat dengan Ainul Yakin bahwa Islam adalah faktor utama bersatunya bangsa Indonesia, sehingga kemerdekaan dapat diperoleh dengan teriakan takbir Allahu Akbar. 

Oleh karena itu, sampah itu tak boleh dibiarkan lama-lama. Semakin cepat dibersihkan semakin.baik.

Ditulis Oleh : Ibnu Aqil D. Ghani


 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar