Pemkab Pelalawan Diminta Benahi Tata Kota

PELALAWAN, seputarriau.co - Sebagai sebuah ibukota kabupaten Pelalawan, saat ini berbagai persoalan mendasar terjadi di kecamatan Pangkalan Kerinci, sehingga sangat dikeluhkan oleh masyarakat. 
 
Seperti permasalahan tempat parkir yang dinilai semrawut sampai pada persoalan banjir yang tak kunjung selesai di Kabupaten yang memiliki motto Tuah Negeri Seiya Sekata ini. Belum lagi keluhan masyarakat terkait banyaknya lampu jalan yang tidak menyala jika malam hari, jalan-jalan yang berlubang dan beraspal maupun jalan yang belum disemenisasi" Sejak Kabupaten Pelalawan ini berdiri pada tahun 1999 lalu, banyak persoalan-persoalan mendasar yang belum terselesaikan di kecamatan Pangkalan Kerinci yang notabenenya sebagai ibukota daerah ini. 
 
Dan keluhan ini kami sampaikan karena kami sebagai masyarakat sangat peduli terhadap keamjuan Kabupaten Pelalawan khususnya kecamatan Pangkalan Kerinci. Untuk itu, maka kami meminta agar Pemkab Pelalawan dapat kembali menjalankan komitmennya untuk meningkatkan kemajuan pembangunan daerah ini khususnya di kecamatan Pangkalan Kerinci sebagai Ibukota Kabupaten Pelalawan," ujar salah seorang tokoh masyarakat kabupaten Pelalawan Amrizal Effendi Nasution, Rabu (21/3) di Pangkalan Kerinci. 
 
Lanjut Amrizal yang merupakan mantan anggota DPRD Pelalawan periode pertama terbentuknya Kabupaten Pelalawan, selama ini warga melihat kondisi ibukota Kabupaten Pelalawan cukup memprihatinkan. Pasalnya, lalulintas yang semrawut karena banyak truk-truk dan bus-bus yang parkir di pinggir jalan. 
 
Dan semestinya, Pemkab dalam hal ini Dinas Perhubungan Pelalawan serta Forum LLAJ Kabupaten Pelalawan dapat segera tanggap dengan situasi dan kondisi seperti ini. " Untuk itu, maka kami masyarakat di Kecamatan Pangkalan Kerinci, meminta agar Dishub Pelalawan dapat segera tanggap memperbaiki kondisi ini dengan segera turun kelapangan untuk menertibkan truk-truk dan bus-bus yang parkir sembarangan khususnya dibahu jalan Lintas Timur kelurahan Pangkalan Kerinci Kota. Karena, para pemilik truk-truk dan bus-bus yang parkir sembarangan dijalan lintas negara ini, sangat berpotensi besar menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas. 
 
Dan para pemilik truk-truk dan bus-bus ini, harus memiliki pool tersendiri sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas," sebutnya.
 
Selain itu, sambung pria yang akrap disapa AE ini, masyarakat juga mengeluhkan persoalan drainase yang tak pernah kunjung selesai ini. Sehingga tidak heran, jika musim hujan, maka ruas-ruas jalan di ibukota Kabupaten Pelalawan (Pangkalan Kerinci,red) ini, selalu menjadi langganan banjir." Salah satunya di BTN lama yang selalu direndam banjir dengan debit air 30 centimeter, sehingga mengganggu aktivitas warga. 
 
Begitu kondisi banjir yang kerap menggenangi jalan Sultan Syarief Hasim, jika hujan deras turun mengguyur. Ditambah lagi, banyaknya ditemukan lubang yang menganga dijalan yang menjadi jalan alternatif bagi para pengendara kendaraan menuju Kota Pekanbaru ini, namun tak kunjung dilakukan perbaikan oleh Pemkab Pelalawan melalui Dinas PUPR. 
 
Sehingga belum lama ini, masyarakat telah menanam pohon pisang serta pohon sawit ditengah jalan yang berlobang tersebut. Padahal jalan yang  berada tidak jauh dari kantor Bupati Pelalawan ini, menjadi cermin wajah Ibukota Kabupaten Pelalawan. Pasalnya, setiap harinya sangat banyak warga dari daerah lain melintasi jalan yang telah mengalami kerusakan tersebut, namun diabaikan oleh Pemkab Pelalawan," tuturnya. 
 
Ditambahkannya, persoalan-persoalan mendasar yang dikeluhkan masyarakat Pangkalan Kerinci ini, sebenarnya adalah persoalan klasik yang tidak pernah kunjung selesai di daerah ini. Apalagi Pangkalan Kerinci adalah Ibukota Kabupaten Pelalawan yang notabene adalah barometer di daerah ini." Jadi sudah seharusnya Pangkalan Kerinci menjadi barometer pembangunan, namun tanpa mengesampingkan pembangunan di kecamatan lainnya. 
 
Misalnya, tata kota harus jelas dan tentunya mendatangkan manfaat bagi warga. Ini harus jadi catatan penting buat Pemkab Pelalawan. Untuk itu, maka kami meminta agar Pemkab Pelalawan dapat segera menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang terjadi di Ibukota Kabupaten Pelalawan ini, sehingga dapat menjadi cermin bagi kecamatan lainnya yang ada di Negeri yang terkenal dengan kedahstyatan gelombang Bono yang telah mendunia," bebernya.
 
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bappeda Pelalawan Ir M Syahrul Syarif MSi didampingi Kepala Dinas PUPR Pelalawan Ir Hasan Tua Tanjung MT mengatakan, saat ini kondisi keuangan daerah telah mengalami pengurangan dampak terjadinya devisit anggaran dari Pemerintah Pusat, sedangkan deretan pembangunan yang harus digesa oleh Pemkab Pelalawan juga banyak. Sehingga, pemilihan objek pembangunan harus berdasakan skala prioritas dan kebutuhan masyarakat yang mendesak." Untuk pembangunan yang kita lakukan saat ini, harus berdasarkan skala prioritas. 
 
Namun demikian, kita dari Pemkab Pelalawan tentunya sangat komit untuk menata perbaikkan kecamatan Pangkalan Kerinci yang menjadi skala priotitas sebagai Ibukota Kabupaten Pelalawan. Sedangkan berbagai persoalan yang ditemukan, akan direalisasikan oleh masing-masing instansi terkait seperti perbaikan jalan oleh Dinas PUPR dan penertiban parkir dilakukan oleh Dishub Pelalawan," pungkasnya.
 
(MN/ MCR)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar