Miris! Masih Terbaring Lemah, Pasien BPJS di RSUD Arifin Achmad Disuruh Pulang

Ilustrasi RSUD Arifin Achmad (Copyright.Int)
PEKANBARU, seputarriau.co - Buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, membuat Keluarga pasien pemegang kartu Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan (BPJS) kelas 3 merasakan kekecewaan. Kekecewaan tersebut dikarenakan pasien yang masih terbaring lemah dan mengalami mual dan muntah setelah melakukan Ultrasonografi (USG) dipaksa untuk pulang ke rumah.
 
Kepada Seputarriau.co, Sabtu (9/4/16),  Ws istri pasien menuturkan, suaminya dianjurkan rawat jalan sementara keadaan pasien masih dalam keadaan terbaring lemah.
 
"Setelah USG, dokter menyatakan suami saya kena batu ginjal kiri dan kanan, dan gula suami saya 350, bukannya dilakukan tindakan, suami malah disuruh pulang. Kok seperti ini pelayanan yg kami terima?," tuturnya.
 
Dari awal dirawat, lanjut Ws, Uj (Pasien,red) menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari pihak Rumah Sakit. Pagi itu pasien disuntik, setelah disuntik pasien mendadak demam tinggi hingga 39. Bukannya dilakukan tindakan, 6 jam kemudian pasien baru diberikan obat parasetamol.
 
"Wajar saya marah, dari jam 8 pagi suami saya sakit, jam setengah 2 suami saya dikasih obat, itu-pun karena saya udah ngomel, sebenarnya saya menolak suami saya diberi parasetamol karena kalau sakit ginjal dokter melarang memberikan parasetamol tapi mau bagaimana lagi suami saya panas tinggi dan menggigil, muntah-muntah," terang Ws dengan sedikit emosi.
 
Selain itu, kata Ws, saat dirinya meminta penggantian infus, pihak Rumah Sakit terkesan mengabaikan dan seolah membiarkan suaminya selama kurang lebih 3 jam.
 
"Dirawat dirumah sakit ini bukan tambah sehat malah bikin suami saya tambah sakit dan saya juga stres  melihat pelayanan dirumah sakit ini yang sungguh tragis menurut saya, 3 jam infus suami saya habis, mereka cuek aja, kalau terjadi apa-apa sama suami saya bagaimana, apakah nunggu suami saya kritis lalu masuk ICU itupun kalau tidak penuh", ucap Ws menceritakan kekesalanya.
 
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, perawat yang berjaga justru meminta agar memaklumi kejadian tersebut. 
 
"Untuk dimaklumi saja karena pasien terlalu ramai," celoteh salah seorang perawat.
 
 
(IN)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar