Pemanfaatan Lahan Sempit, Kukerta UR Kelurahan Binawidya Ciptakan Budidaya Ikan Lele dalam Ember


PEKANBARU, seputarriau.co  - Dengan semakin menyempitnya potensi lahan di wilayah perkotaan yang bisa dimanfaatkan, maka pemanfaatan perkarangan merupakan salah satu opsi yang bisa dipilih. Yakni yang digunakan untuk bisa mendukung pembangunan pertanian seperti pada umumnya dan pembangunan perikanan pada khususnya.

Pemanfaatan perkarangan kemudian sangat erat kaitannya dengan usaha mencapai ketahanan pangan masyarakat yang dimulai dari skala yang paling kecil, yaitu skala rumah tangga. Salah satu cara yang bisa digunakan dalam pemanfaatan perkarangan adalah teknologi budidaya ikan dalam ember atau dikenal juga dengan budikdamber.

Adapun dasar dari teknik ini adalah sistem akuaponik, yaitu menanam tanaman dan memelihara ikan dalam suatu wadah. Prosesnya di mana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan.

Alat dan bahan yang digunakan untuk bisa membuat budikdamber ini juga merupakan alat dan bahan yang dapat ditemui secara mudah, seperti ember 80 liter, arang batok, gelas cup, bibit kangkung, solder, tang, kawat, dan benih ikan lele. 

Dengan beberapa alat dan bahan tersebut, maka masyarakat sudah bisa memulai melakukan produksi ikan lele melalui budikdamber. Hal ini dapat diketahui dari beberapa tanggapan masyarakat, seperti bapak Syamsurizal selaku Ketua RT 02 RW 04 Kecamatan Binawidya yang juga ikut serta dalam melakukan budikdamber di perkarangan rumahnya.

(MN)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar