Gubri Bersama Bupati Inhil Tinjau UNBK di 2 SMKN 1 Tembilahan

Senin, 25 Maret 2019

PEKANBARU, seputarriau.co - Gubernur Riau Syamsuar, didampingi Bupati Inhil, HM Wardan, berkunjung ke SMK 1 Tembilahan untuk meninjau langsung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNKB), Senin (25/3/19). 

 

Saat berkunjung ke SMKN 1 Tembilahan, sebanyak 445 peserta UNBK yang dibagi dalam 4 kelas sudah berada di depan komputer masing-masing. 

 

Syamsuar sempat masuk ke 4 ruangan dan berdialog dengan sejumlah pelajar, menanyakan kabar dan bertanya tentang kesiapan pelajar mengikuti UNBK. Saat Gubri bertandang, UNBK belum dimulai sehingga hal ini tidak menganggu peserta UNBK. 

 

Terlihat ketika berkunjung dari satu ruangan ke ruangan lainnya, Syamsuar sempat bersalaman dengan pelajar kemudian melangkah dan tak lupa mengucapkan salam.

 

"Waduh, dingin tangannya. Jangan stres, nak. Bawa santai mengikuti UNBK ini," kata Syamsuar setelah bersalaman dengan salah seorang pelajar laki-laki dan pecahlah ketawa di dalam kelas itu. 

 

Usai meninjau langsung ke 4 ruangan, Syamsuar juga diminta menanam sebatang pohon, persis di depan kelas yang terakhir dia kunjungi. Setelah itu, Syamsuar dan Wardan diminta menandatangani dan menulis kesan dan pesan pada sebuah wadah. 

 

"Tingkatkan kualitas pendidikan untuk mempersiapkan anak-anak yang berprestasi dan berdaya saing. Pelihara kebersihan lingkungan menuju sekolah adiwiyata nasional," tulis Syamsuar. 

 

Usai meninjau di SMKN 1 Tembilahan, Syamsuar bersama rombongan meninjau SMKN 2 Tembilahan. Di SMKN 2, Syamsuar hanya menjengah, tidak masuk ke dalam lokal. Dari depan pintu kelas Syamsuar menyapa pelajar.

 

"Assalamulaikum, selamat mengikuti ujian. Saya doakan semoga lulus semuanya," kata Syamsuar dan dijawab serentak para pelajar dengan ucpan, "Aamin." 

 

Kunjungan Syamsuar ini tidak disia-siakan Kepala Sekolah SMKN 2 Tembilahan, Asmar, dan Kepala Sekolah SMKN 2 Tembilahan, Drs Sufriadi. Keduanya menyampaikan aspirasi dalam upaya menunjang proses belajar dan mengajar.

 

Terkait masalah UNBK itu, kedua kepala sekolah tersebut mengeluh masalah kurangnya komputer. Hal ini, kata Syamsuar, jelas menjadi perhatiannya, dan masalah pendidikan adalah prioritas kerjanya.