PEKANBARU, seputarriau.co - Hasil kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebutkan vaksin Measles Rubella (MR) positif mengandung unsur babi dan human deploid. Hasil kajian ini semakin membuat masyarakat bingung, karena disisi lain pemerintah sendiri terus menjalankan program vaksin ke sekolah mengikuti program Kementrian Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir saat dikonfirmasi mengaku masih tetap menjalankan program pusat tersebut. Terkecuali nantinya jika sudah ada instruksi penghentian dari pusat, terkait fatwa haram yang dikeluarkan MUI pusat tersebut.
"Belum ada, kita tetap menjalankan vaksin sesuai dengan surat edaran dari Kemendagri dan Kemenkes," kata Kadiskes Riau, Senin (20/8/8).
Menurut Mimi selama tidak ada perintah untuk menghentikan vaksin MR dari kementerian terkait, Diskes Riau khususnya tidak mungkin membuat kebijakan yang bertentangan atau pun hanya sekedar menunda.
Mimi sendiri mengaku sudah pernah membuat surat tertulis kepada Kemenkes terkait kontroversi vaksin tersebut, sejak kehalalan masih dipertanyakan. Namun sampai saat ini, surat tersebut tidak pernah dibalas.
Karena itu pemerintah di daerah, tidak ada alasan bagi Diskes Riau membuat kebijakan berbeda dengan pusat. Meski begitu, ada pun beberapa kabupaten di Riau yang membuat kebijakan berbeda tidak menjadi persoalan.
"Kalau daerah tak melaksanakan kita tetap menghargai. Kita tetap berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan dan Kemendagri," ujar Mimi.
(MN/MCR)