Setelah Diteliti BOB PT BSP, Gas di Bantan Mekar Sari Tidak Berbahaya
BENGKALIS, seputarriau.co - Keluarnya gas dari dalam subur bor Mushalla Nurul Yakin, Dusun Tuah Makmur, Desa Bantan Sari, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, ternyata tidak mengandung racun. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap semburan gas tersebut, sebab gas tersebut hanyalah gas rawa atau metana (CH4) yang tidak berbahaya bagi kehidupan.
Sudarman menegaskan, "tidak ada gas beracun seperti H2S (Hidrogen sulfida). Zero H2S. Biarkan saja apinya menyala terus. Apalagi ruang terbuka seperti ini, nanti apinya akan habis sendiri dan gas ini tidak berbahaya bagi kehidupan," tegas Safety AIr Badan Operasional Bersama (BOB) PT. BSP Pertamina Hulu yang didampingi Pejabat Bupati Bengkaslis H. Ahmad Syah Harrofie..
Selain Ahmad Syah, turut mendampingi petugas dari BOB PT BSP Pertamina Hulu mengecek semburan gas di halaman Musahalla Nurul Yakin tersebut diantaranya Kadis Pertambangan dan Energi H. TS Ilyas, Camat Bantan Hendrik Dwi Yatmoko dan Kapolsek Bantan AKP Ermanto.
Ketika ditanya berapa lama semburan gas di halaman Mushalla Nurul Yakin tersebut tetap keluar, Sudarman tidak bisa memprediksinya secara pasti.
"Harus diteliti lebih detil lagi. Kita datang kan cuma ingin memastikan gas ini berbahaya atau tidak, ternyata tidak," katanya.
Meskipun gas tersebut tidak berbahaya, Ahmad Syah tetap mengingatkan warganya untuk tetap waspada. Khususnya kepada para orang tua agar benar-benar memperhatikan anak-anak agar tidak bermain di sekitar api pembakaran yang dihasilkan dari gas tersebut.
"Awasi anak-anak kita agar tidak melintas garis larangan yang telah dipasang pihak kepolisian," pesannya kepada hampir seratus orang warga Bantan Sari yang ikut menyaksikan pengecekan lapangan oleh petugas dari BOB PT BSP Pertamina Hulu tersebut.
Sementara Camat Bantan menjelaskan, semburan gas seperti yang terjadi di Desa Bantan Sari ini bukan kali pertama terjadi di Kecamatan Bantan.
"Lima tahun lalu, kejadian serupa juga terjadi di Desa Teluk Lancar. Waktu itu kejadiannya sama. Masyarakat membikin sumur bor," kata Hendrik Dwi Yatmoko.
(IS)
Tulis Komentar