Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2015

BI Gelar Seminar Sinergi Untuk Percepatan Transformasi

seputarriau
PEKANBARU, seputarriau.co - Bank Indonesia (BI) sebagai Bank pendorong pergerakan perekonomian di Indonesia, mengadakan pertemuan tahunan Bank Indonesia Tahun 2015, Selasa (22/12). Dalam pertemuan tersebut, BI Provinsi Riau juga menyerahkan program sosial BI berupa BI Corner kepada tiga Universitas yang ada di Provinsi Riau.
 
Dalam pertemuan tersebut, BI juga menggelar Seminar ekonomi yang bertemakan Sinergi Untuk Percepatan Transformasi "Tantangan pengembangan Ekonomi Daerah di Tengah Dinamika Perlambatan Ekonomi Global" mendapatkan tanggapan antusias dari para hadirin. 
 
Acara dibuka langsung oleh Presiden BI Provinsi Riau yang diwakili oleh Ismet Inono Pukul 09.30 WIB. Dalam sambutannya, selain mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para hadirin yang hadir di Ballroom BI Provinsi Riau, Ismet mengatakan pada tahun 2015 ini merupakan tahun yang penuh tantangan dan ujian bagi perekonomian Indonesia.
 
"Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Kabupaten dan Kota, DPRD, Kalangan Pengusaha, Akdemis, Pengamat dan Media Masa yang telah banyak memeberikan dukungan kepada kantor perwakian BI Provinsi Riau" sampainya.
 
Ditambahnya,"Tantangan terhadap stabilitas psikologi begitu kuat, muncul dari segala arah dan seakan-akan sebagai  perkuat dimensi konstan yang terus menutupi langkah kita," sambutnya.
 
Selain itu, kata sambutan juga disampaikan oleh Plt. Gubri, Arsyadjuliandi Rachman. Dalam sambutannya Plt. gubri mengatakan Tahun 2015 merupakan tahun cobaan bagi Provinsi Riau.
 
"Tahun 2015 merupakan tahun cobaan bagi Provinsi Riau, perekonomian Provinsi Riau kembali menurun di dua sektor penting yaitu Pekebunan dan Migas," sambutnya.
 
Dengan merosotnya Perekonomian Provinsi Riau di Tahun 2015, Plt. Gubri berharap agar ada transformasi yang dikembangkan guna meningkatkan stabilitas perekonomian Provinsi Riau di beberapa tahun yang akan datang.
 
"Kita berharap akan terus mencari terobosan baru, salah satunya sektor Pariwisata dan juga transformasi dari sektor Hilir seperti UMKM, Minyak Kelapa, Ikan, Sagu, dan lainnya," ucapnya.
 
Disamping itu, Plt. Gubri juga berharap agar sektor Pariwisata mampu memberikan nilai yang lebih dari sektor lainnya yang beberapa tahun ini tidak lagi mampu menopang perekonomian Provinsi Riau.
 
"Kita berharap agar sektor Pariwisata yang kita kembangkan ini bisa lebih besar dari Crude Palm Oil (CPO) yang selama ini menjadi sektor unggulan," jelasnya.
 
Seanjutnya, Dr. Anggito Abimanyu, Msc, Dosen UGM dan Chief Economist Bank BRI, sebagai pemateri menilai ada (5) lima Provinsi yang ada di Indonesia yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. selain itu, Anggito juga menilai hanya Provinsi Riau yang pertumbuhan Ekonominya negatif dan APBD nya turun drastis.
 
"Yang sedang mengalami kesulitan ekonomi yaitu ada Aceh, ada Riau, ada kaltim dan Papua. Nah, Aceh dan Papua mendapatkan otonomi khusus, adanya dana, Kaltim tidak seluruhnya tergantung kepada minyak. Sementara yang pertumbuhan Ekonominya negatif dan APBD nya turun drastis itu hanya Riau pak," sebutnya.
 
Ditambahnya lagi, "Seharusnya ini yang harus dipirkan, dimana Provinsi Riau hidup mungkin tidak bisa tergantung seluruhnya pada APBD pak," pungkasnya.
 
Disamping itu, dalam pertemuan tersebut BI Provinsi Riau juga menyerahkan program sosial BI berupa BI Corner kepada tiga Universitas yang ada di Provinsi Riau. Tiga Universitas yaitu, Perpus UNRI, Perpus UIN Suska Riau dan Perpus UIR. Program BI Corner sendiri merupakan program Nasional BI dengan tema 'Indonesia Cerdas'.
 
 
 
(ATP)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar