Warga RW 03 Simpang Baru Butuh Pangkalan Gas

Foto : Salah Satu Pangkalan Gas Elpiji di Kota Pekanbaru
PEKANBARU, seputarriau.co - Lebih dari 300 KK di RW 03 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan kesulitan mendapatkan kebutuhan gas elpiji subsidi, dikarenakan di RW itu tidak ada pangkalan elpiji.
 
Warga mengaku sangat membutuhkan pangkalan gas.
 
Seorang warga bernama Asril Sidibasa mengaku sudah pernah mengajukan pembukaan pangkalan di RW itu, surat menyurat dan izin dari Pemko Pekanbaru sudah keluar. Namun agen elpiji tidak memberikan jatah elpiji, karena tidak ada lagi penambahan pangkalan baru.
 
Diterangkannya, di lokasi RW 03 selama ini numpang pangkalan di RW lainnya di sekitaran itu, namun semenjak ada kebijakan membeli elpiji subsidi harus menggunakan KK, maka warga di RW 03 tidak bisa lagi mendapatkan elpiji subsidi.
 
"Sekarang warga harus beli gas 3 Kg dengan harga Rp30 ribu, atau kalau tidak beli yang non subsidi, sangat kesulitan sekali,"keluhnya, pada Selasa (13/3).
 
Saat dikonfirmasi, Ingot Ahmad Hutasuhut selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Pemko Pekanbaru saat ini fokus dalam penataan keberadaan pangkalan gas elpiji 3 kg. Maka wacana membentuk pangkalan atau penambahannya belum bisa diwujudkan.
 
"Sekarang kita fokus penataan, Walaupun dulu ada wacana penambahan atau pembukaan pangkalan baru tersebut, tapi sekarang ini dibatalkan. Kita fokus penataan pangkalan elpiji bersubsidi. Jadi tidak ada pembukaan pangkalan baru seperti rencana," katanya.
 
Ingot menyebutkan, penataan itu karena sesuai temuan. Kalau sekarang pendistribusian gas bersubsidi ini tidak merata. Makanya perlu ditata untuk meminimalisir kelangkaan gas melon ini di sejumlah daerah Kota Pekanbaru
 
Terkait hal ini, pihaknya sudah menyurati RW atau Kelurahan dan Kecamatan untuk membantu pendataan ini. "Kalau penataan tidak dilakukan, hal itu bisa jadi kelangkaan akan terus terjadi," katanya sembari menambahkan kini ada 700 pangkalan.
 
(MN/ Kominfo1)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar