Pijar Melayu Dorong UMKM Masyarakat Kuok-Kampar Kembangkan Madu Galo–Galo

KAMPAR, seputarriau.co - Pijar Melayu fasilitasi musyawarah pembentukan kelompok UMKM madu galo - galo (Kelulut) di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Musyawarah itu dilaksanakan pada hari minggu lalu,11 Februari 2018 di Desa Kuok. Dalam musyawarah itu terpilih ketuanya Sapran sekretaris Darmansyah dan bendahara kasmir. Pada saat musyawarah tercapai kesepakatan nama kelompoknya adalah kelompok galo - galo kuok lestari. Budidaya lebah madu galo - galo(kelulut) ini mempunyai prospek yang menjanjikan, karena bisa membantu perekonomian masyarakat, budidaya madu galo - galo (kelulut) ini tidak memerlukan modal yang banyak seperti berternak hewan-hewan yang lain,Demikian Disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Ilmu dan Jaringan Rakyat Melayu Rocky Ramadani, SP (Selasa,13/02/2018).

Apalagi tambahnya Madu galo - galo (kelulut) adalah madu yang bernilai ekonomis. Roti pollen dan propolis merupakan produk turunan dari budidaya ini. Selain itu banyak khasiat yang didapatkan dari madu galo galo (kelulut),salah satunya adalah untuk pengganti insulin bagi penderita diabetes,menormalkan kadar gula serta penyeimbang metabolisme dalam tubuh

" Kelompok UMKM madu galo – galo (kelulut) yang baru terbentuk ini akan kami bantu untuk membuat badan hukum dan merk dagangnya. Akan kami daftarkan ke BPOM sehingga bisa bersaing dengan produk produk lain", tukasnya.

" Melakukan pemberdayaan dan pembinaan terhadap kelompok madu galo – galo kuok lestari merupakan misi dari Pijar Melayu sebagai kelompok kajian strategis untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sebagai alternatif mata pencahrian berkelanjutan", ujar Rocky yang juga alumni UIR kepada seputarriau.co

Senada dengan itu ketua kelompok UMKM galo – galo(kelulut) Kuok Lestari Safran mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Pijar Melayu yang sudah memfasilitasi pembentukan Kelompok madu galo galo. Kami berharap kepada Pijar Melayu agar tidak meninggalkan kami begitu saja setelah memfasilitasi pembentukan. Karena kami sangat butuh pembinaan dan bantuan untuk pengembangan budidaya madu galo – galo (kelulut) ini.

" Lebah madu kelulut ini termasuk lebah penghasil madu lumayan banyak, contohnya kelulut jenis Itama (Heterotrigona Itama), karena jenis itama ini yang banyak dibudidayakan masyarakat, kalau koloninya sudah kuat dan besar bisa menghasilkan lebih kurang 800 ml madu per koloni", Ungkap Safran

Terakhir Safran jelaskan kelompok Madu yang dibentuknya dengan masyarakat tempatan (Lokal*red), "Kelompok madu galo – galo (kelulut) Kuok Lestari ini yang mewadahi peternak lebah madu kelulut di Kecamatan Kuok. Alhamdulillah kelompok sudah terbentuk, mudah-mudahan Pemerintah dan pihak terkait bisa membantu untuk mengembangkan budidaya lebah madu galo – galo (kelulut) ini, agar masyarakat kuok sekitarnya mendapatkan penghasilan tambahan dari berternak lebah galo galo (kelulut) ini", tutupnya.

(RK)


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar