Menimbang Ulang Peran Orang Tua dalam Keluarga

Ilustrasi

KHAZANA, seputarriau.co - Fenomena kekerasan terhadap anak sepanjang April 2016 sungguh memprihatinkan. Pemberitaan demi pemberitaan tersaji di berbagai media baik cetak, radio maupun online. Adapun kasus yang paling mencengangkan adalah perkosaan terhadap YY, bocah kelas VIII SMP Negeri 5 Satu Atap, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Sang korban masih berusia 14 tahun.

Satu hal yang paling miris dalam kasus ini adalah YY diperkosa tak hanya oleh satu pelaku namun belasan pelaku yang masih tergolong remaja. Sebagian di antara pelaku itu masih berstatus pelajar. Lalu sebelum dibunuh, YY disetubuhi secara paksa, dianiaya, diikat kaki dan tangannya, kemudian dibuang ke dalam jurang belasan meter, hingga akhirnya YY menghembuskan nafas terakhir.

Jika mau berpikir jernih bersama, siapakah yang harus disalahkan dalam kasus ini? YY sebagai korban karena ia pulang sekolah seorang diri tanpa jemputan orang tua? Melewati perkebunan karet nan sepi dan menyeramkan? Ataukah mereka belasan pelaku bengis yang telah hilang hati nurani demi memuaskan hasrat birahi? Ataukah orangtua yang terlampau sibuk bekerja sehingga anak-anak di luar sana (tak hanya YY) harus mengalami tragedi pahit dan menyakitkan seperti ini?

Rasanya kita letih menyalahkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Kejadan ini harus betul-betul menjadi pelajaran bersama, khususnya untuk para orang tua dan keluarga. Ini mengingat kasus semacam ini boleh jadi bukan yang pertama. Tapi kasus ini tergolong pertama jika dilihat dari korban dan belasan tersangkanya adalah anak di bawah umur yang dengan teramat sayang, terlambat diberitakan oleh media, mengingat wilayah ini jauh dari ibu kota dan sulit terjamah oleh para pencari berita.

Kasus perkosaan yang menimpa bocah malang ini baru diketahui setelah anak ini hilang dua hari. Pemberitaan di media pun baru heboh dan gencar sebulan setelahnya. Itupun karena salah satu musisi Indonesia, Kartika Tjahja, berusaha membuat hashtag dalam sebuah jejaring sosial (Instagram) berupa dukungan untuk YY agar kasus ini terangkat dan diperhatikan oleh pemerintah.


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar