Indonesia Kaya akan Ekonomi Kreatif Digital

ilustrasi : Digital Kreatif
JAKARTA, seputarriau.co - Sebagai salah satu negara dengan jumlah populasi manusia terbesar di dunia, Indonesia jelas mempunyai pangsa pasar besar dalam hal jual beli. Mulai dari barang remeh-temeh hingga barang-barang mahal bisa laku di Indonesia dengan jumlah yang tidak sedikit. Potensi inilah yang harus bisa manfaatkan pelaku dengan memaksimalkan sistem ekonomi digital. 
 
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinasri (Kemenko) Perekonomian, Rudy Silahuddin mengatakan, potensi ekonomi digital Indonesia sangatlah besar. Dari jumlah pengguna internet yang mencapai 90 juta jiwa, angka ini memperlihatkan masyarakat Indonesia lebih nyaman menggunakan kecanggihan teknologi tersebut.
 
Hal ini berdampak pada pola masyarakat dalam membeli kebutuhan jasmani, di mana mereka ingin kemudahan untuk mendapatan barang yang dibutuhkan. Belum lagi, jumlah pelaku usaha mencapai 56 juta UMKM yang terdaftar. Variasi produk yang dipunyai masing-masing UMKM menjadi potensi tersendiri karena masyarakat kemudian bisa memilih barang apa yang mereka inginkan sesuai dengan keperluan masing-masing.  
 
Indonesia juga memiliki jumlah orang muda yang besar atau sering disebut sebagai bonus demografi. Sekitar 26 persen dari total populasi Indonesia berada pada kelompok usia muda dan produktif dengan kisaran umur 20-34 tahun yang pada umumnya sudah tidak asing dengan teknologi digital. Kelompok ini sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi wirausaha dengan memanfaatkan peluang ekonomi digital.
 
Sayangnya, Indonesia lebih sering diposisikan hanya sebagai pasar (market). Padahal, Indonesia seharusnya bisa menjadi pemain global.  "Pada prinsipnya, kita ingin menjadikan Indonesia sebagai emerging forces, bukan hanya sekedar emerging market. Melalui transformasi ini, visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia akan terwujud," kata Rudy.
 
Untuk mendukung tujuan tersebut, pemerintah mengambil berbagai langkah untuk memperkuat UMKM dan usaha pemula (startup), baik yang terkait dengan peningkatan kemampuan pelaku usaha itu sendiri maupun penguatan ekosistemnya.
 
Beberapa hal yang telah dilakukan untuk memperkuat UMKM adalah pemberian Kredit Usaha Rakyat, Izin Usaha Mikro dan Kecil, dan pendampingan dengan skema Pusat Layanan Usaha Terpadu. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan satu juta domain '.id' untuk para UMKM dan pendampingan agar UMKM berekspansi ke dunia digital (go digital). 
 
Pemerintah juga mendorong munculnya startup, khususnya startup digital. Berbagai upaya pencarian talent, pengayaan dan pendalaman kemampuan teknis dan bisnis, pendampingan terus dilakukan dalam upaya menciptakan startup. 
 
"Kita ingin agar penciptaan startup, khususnya startup digital, menjadi gerakan nasional. Kami sangat senang bahwa selama ini sudah banyak upaya serupa yang dilakukan oleh teman-teman di luar Pemerintah," lanjutnya.
 


[Ikuti Seputar Riau Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar