Artikel: Karakteristik Guru Kini

Jumat, 08 Februari 2019

Rosnidawaty, S.E m

Oleh: Rosnidawaty, S.E

Modal awal dalam profesi guru merupakan adanya sebuah komitmen, yaitu panggilan jiwa untuk mengabdikan seluruh hidupnya demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu ia harus memiliki karakter yang kuat dalam diri dan lingkungannya, guna memberikan  kontribusi besar terhadap kehidupan selanjutnya.

Seorang guru bukan hanya bisa terampil mengajar di depan kelas, membuat perangkat pembelajaran, soal-soal latihan, dan melakukan pengamatan pada saat PBM  (Proses Belajar Mengajar) untuk sebuah hasil akhir berupa nilai yang dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi juga penanaman karakter baik kepada peserta didiknya amat sangat perlu, agar semua peserta didik mampu memiliki nilai-nilai kebaikan dalam diri dan lingkungannya secara alami.

Ketika penulis ingin membuat sebuah tulisan tentang guru hebat dizaman ini. Penulis bertanya kepada beberapa siswa di kelas saat itu. Berbagai masukan yang luar biasa dan tentunya sesuai selera mereka, dan pendapat salah satu wali murid. Inilah hasil ungkapan itu, dari semua pendapat itu ada beberapa yang saya suka dan mungkin guru lainnya juga suka.

"Guru hebat adalah guru yang bisa mengayomi, mendidik anak-anaknya dengan tulus dan ikhlas. Bisa bekerjasama dengan orang tua murid, mendidik dengan penuh kasih sayang, menghukum yang salah dengan tegas bukan karena dendam. Ikhlasnya guru akan jadi amal jariahnya.  Barokallah fiikum bu Wed." (Wali murid Zuhair)

"Guru hebat itu yang bisa bersikap tegas tapi, tetap penuh kasih sayang.” ? (Farhan)

“Guru hebat itu,” kata Aqueena ,” guru yang mampu membimbing Aqueena menjadi cerdas, sholeha dan berbakti kepada orang tua." 

“Guru hebat itu,“yang telaten mengajar hingga kami bisa."ujar Naeyla.

Guru hebat menurut pendapat ahli yakni Agustina Soebachman (2014: 79), indikator guru yang hebat yaitu:

Seorang guru yang hebat wajib memiliki kualitas diri yang baik. Kualitas diri yang dimaksud antara lain tertanam sikap disiplin yang tinggi, Selanjutnya memiliki etos kerja yang baik, memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, serta bersikap bijaksana. Integritas moral wajib dimiliki oleh seorang guru hebat, bagaimana ia bertingkah laku, tentunya harus menjadi sebuah panutan. 

Guru hebat wajib memiliki kedalaman ilmu dengan terus belajar dan mencari ilmu yang dibutuhkannya. Bagi seorang guru cara menyampaikan materi, cara berkomunikasi, merupakan keterampilan. Guru yang hebat haruslah memiliki keterampilan tersebut agar peserta didik dapat memahami pengetahuan atau ilmu yang disampaikan.

Kisah Lukman yang diabadikan oleh Allah dalam Alquran surat ke 31:13-19, adalah mengandung pesan yang sangat dalam, yaitu bagaimana seorang manusia biasa yang dalam dirinya terkandung hikmah pembelajaran, baik yang hubungannya sesama manusia dan terlebih lagi hubungan manusia dengan Allah SWT.

Lukman dengan lisan dan akalnya mengajarkan kepada anaknya bertutur lembut, bijaksana, penuh karismatik, sehingga pesan itu sampai ke hati. Ada sepuluh ajaran yang tersurat dari kisah Lukman tersebut yang dapat kita ambil sebagai pembelajaran antara lain: Tentang larangan sirik, berbakti kepada orang tua, pengawasan Allah, menegakkan shalat, Amar makruf nahi mungkar, sabar atas segala yang menimpa, tidak sombong, menyederhanakan berjalan, dan melunakkan suara.

Tunjuk ajar berupa segala arahan, petuah, nasehat, dan amanat yang penuh hikmah. Inilah yang harus dimiliki oleh setiap guru bila berhadapan dengan siswa di kelas dan di luar kelas. Guru harus bertutur lemah lembut, menunjuk dengan sabar dan mengajar penuh ikhlas karena Allah. Guru harus mengisi terus akalnya dengan belajar dan menjaga lisannya dari hal yang merusak pikiran dan jasad. Ketika lisannya bertutur mengandung hikmah dapat menggerakkan tubuh, akal, dan ruh seorang anak untuk mencontoh dan meniru apa yang disampaikan oleh gurunya, terlebih anak seusia SD, bisanya meniru dan mencontoh, karena itu jadilah contoh terbaik sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dalam menyampaikan dakwah di tengah masyarakat jahiliyah.

 

Adapun Karakter guru hebat itu adalah menunjukan kepribadian yang utuh antara jasadiyah, ruhiyah dan fikriyah, menjadikan seorang guru itu senantiasa didengar, diikuti, digugu, dan ditiru oleh siswanya. Baik jasad, baik ruh, baik akalnya, hal inilah yang paling mendasar harus dimiliki seorang guru hebat dan menghebatkan.

Karakter  menurut Prof.Suyanto,PhD  adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup kehidupan keluarga, masyaraka, bangsa, dan negara. Karakterlah yang menunjukan bagaimana seseorang bertingkah laku.

Adapun hubungan antara karakter guru dalam belajar dan mengajar di kelas adalah sebagai berikut:

Seorang guru harus mencintai profesinya sebagai guru, agar belajar dan mengajar tidak menjadi beban.

Guru harus pintar, karena itu guru harus terus belajar dan mau mengembangkan diri. Dalam hal ini guru harus sudah tergabung di SIM PKB Berkelanjutan.

Guru harus menguasai metode pembelajaran di kelas, agar kelas tidak menonton dan membosankan siswa dan guru.

Guru harus energik dan inovatif. Penemuan-penemuan baru tidak harus bermodal besar, bisa juga tanpa biaya dapat berguna bagi perkembangan skill siswa.Guru harus beriman. Pondasi awal yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah keimanan yang telah menjadi darah daging. Agar Orientasi pembelajarannya tidak hanya masalah dunia tapi, akhirat menjadi tujuan utama dalam proses belajar mengajar itu sendiri. Perpaduan setiap ilmu umum dengan keterkaitan ilmu agama Islam harus tertanam dalam diri guru dan diteruskan ke diri siswa. Setiap belajar mengajar merupakan ibadah, biarlah lelahmu menjadi lillah. Bukan mengejar rupiah dan jabatan semata. Bagi guru hebat tujuannya adalah bagaimana cara menghebatkan siswanya dan menjadi bermanfaat buat agama, bangsa dan negara Indonesia khususnya dan dunia umumnya.

 

Hari ini guru harus memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Di Indonesia sudah beberapa kali ganti kurikulum pendidikan,saat ini guru wajib mengikuti kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk mengganti kurikulum-2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.

Untuk itu guru diwajibkan S1 keguruan yang linear dengan mata pelajaran. Setiap tahun diadakan Uji Kompetensi Guru (UKG) dengan penetapan Keriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang setiap tahun naik. Otomatis guru harus terus belajar dan mengembangkan diri, dengan adanya UKG ini diharapkan guru Indonesia bisa pintar dan sejahtera.

Tidak cukup ijazah dan keahlian yang sudah didapat di bangku kuliah, ditambah S2 dan S3 semua menjadi pelengkap dan penghebat seorang guru, yang bisa menghantarkan siswanya ke puncak pimpinan yang Amanah, Fatonah, dan mampu menjadi Khalifah di bumi yang Rahmatan Lil alamiin.

 

Seorang guru hebat, diharuskan untuk memahami siswanya yang beragam seperti, agama, suku, jenis kelamin, kecakapan, kepribadian, dan kesholehan. Menurut Desmita (2014:57) ada tiga hal penting keragaman karakteristik peserta didik:

?Kemampuan intelektual dan psikomotorik

?Latar belakang dan status sosial

?Perbedaan-perbedaan kepribadian. Seperti: perasaan, sikap minat.

Keragaman inilah yang harus difahami seorang guru, agar dia mampu menjadi guru berkarakter dan  hebat disaat memberikan pelajaran di kelas yang menyenangkan kepada semua siswanya. Ia dapat bersikap bijaksana, menuntun, menunjuk ajar, sesuai karagaman karakteristik peserta didiknya.

Semoga guru Indonesia dapat menjadi guru berkarakter dan hebat buat siswanya, mencetak generasi Rabbani dan pemimpin yang hebat dunia akhirat.Teruslah berkarya menjadi lebih hebat dan menghebatkan generasi baru agar pahala jariahmu terus mengalir, walau kamu sudah tidak di dunia ini lagi. Selamat menjadi guru hebat.

Rosnidawaty, S.E merupakan guru di SDIT Jamiatul Muslimin Dumai