JAKARTA, seputarriau.co - Bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda kawasan Palu dan Donggala, Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB, telah menyisakan duka mendalam bagi seluruh Bangsa Indonesia, tak terkecuali bagi Vivo Indonesia. Untuk meringankan beban masyarakat terdampak gempa dan tsunami, Vivo Indonesia memberikan donasi sebesar Rp 4 miliar, disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Edy Kusuma, selaku General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia menyatakan “Donasi yang Vivo berikan ini tentu saja tidak bisa menggantikan kerusakan dan kehilangan yang terjadi, namun Vivo merasa sangat perlu untuk mendukung program penanganan bencana, terutama untuk membantu kelangsungan hidup korban yang selamat. Ini menjadi duka kita bersama, kami berharap upaya yang dilakukan berbagai pihak dapat membantu meringankan beban ribuan saudara kita di Palu, Donggala, dan area terdampak lain.”
Menurut Edy, bantuan dari Vivo ini akan dikonversikan dalam bentuk logistik yang dibutuhkan para korban bencana. Ia menambahkan, Vivo Mobile Indonesiamengapresiasi penuh penanganan bencana Palu dan Donggala yang dilakukan secara tanggap, cepat, dan terkoordinasi dari berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah, swasta, maupun negara lain. Dalam bencana ini pun, beberapa rekan kerja, tim sales, dan rekan bisnis dari Vivo Mobile Indonesia yang berada di Sulawesi Tengah pun turut menjadi korban; sekaligus beberapa saudara dari karyawan yang bekerja di Vivo Mobile Indonesia.
Donasi secara simbolis diserahkan langsung oleh Fachryansyah Farandy, General Manager for Digital and Partnership PT Vivo Mobile Indonesia kepada Rini Maryani, Vice President Aksi Cepat Tanggap, bertempat di Kantor Pusat ACT.
“Vivo bekerjasama dengan ACT yang telah sangat sigap dan profesional menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak bencana, termasuk untuk bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sejak awal. Kami pun berharap bantuan yang diberikan ini dapat sesegera mungkin menjangkau para korban," tambah Edy.
Menerima langsung amanah donasi kemanusiaan dari Vivo untuk Palu – Donggala, Rini mengapresiasi penuh kepercayaan yang telah dititipkan. “Kepedulian dari Bangsa ini, termasuk dari Vivo akan menjadi energi penggerak untuk segera memulihkan Palu dan Donggala. Seperti tagar yang diinisiasi oleh ACT bertajuk #IndonesiaBersamaPaluDonggala,” ujarnya.
Pasca gempa besar dan tsunami di wilayah Palu dan Donggala, Tim Disaster Emergency Response ACT langsung merencanakan pemberangkatan personel menuju Donggala dan Palu, berkoordinasi dengan Tim ACT Sulawesi Selatan dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sulawesi Selatan. Sabtu dini hari (29/9), Tim ACT berangkat menuju Donggala dan Palu melalui jalur udara ke Gorontalo, lalu disambung dengan perjalanan darat.
Hingga Rabu (3/10), dua posko ACT telah didirikan untuk merespons aksi masif di fase darurat. Posko pertama ACT berada di Jalan H Hayun, No: 38, RT 02 RW 07, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu. Posko ini terletak tak jauh dari Gerai Vivo yang telah ditutup untuk sementara waktu untuk menghindari adanya gempa susulan.
Sementara posko kedua ACT berada di Kabupaten Donggala, tepatnya di Jalan Pelabuhan, No. 10 Kelurahan Boya, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah terbaru korban yang meninggal dunia pascagempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Sampai Rabu (3/10) petang, korban meninggal telah mencapai sebanyak 1.407 jiwa.
“Vivo Indonesia turut prihatin dengan bencana yang terjadi di Palu dan Donggala, semoga upaya pencarian dan penyelamatan korban dapat berjalan lancar dan tuntas. Bersama rakyat Indonesia lainnya, kami selalu berdoa bagi keluarga korban selamat agar diberi kekuatan menghadapi hal ini, ” tutup Fachry.
(rls / act)